Harga Sembako Bikin Pusing
Semua warga Indonesia pasti membutuhkan sembako. Kalian tahu apa artinya sembako? Sembako adalah sembilan bahan pokok yang terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan margarin, daging (sapi dan ayam), telur ayam, susu, jagung, minyak tanah dan garam ber-iodium. Tetapi setelah saya baca lagi sumbernya, pengertian sembako itu ternyata terkadang berbeda-beda. Saya juga tak mengerti mengapa ada yang beda dengan yang saya sebutkan tadi.
Selama hari Ramadan, biasanya harga sembako akan naik. Contohnya di pasar Demak, harga beras dan daging ayam mengalami kenaikan. Bukan selama hari Ramadan saja, hari-hari biasa juga sembako terkadang naik. Apalagi jika cuaca didaerah pengsuplai sembako sedang tidak bersahabat. Barang itu akan sedikit dan ujung-ujungnya pasti harga pun akan dinaikan. Kita menjadi pusing, karena barang-barang yang biasanya kita makan dan menjadi bahan sembako tidak bisa kita beli dan bingung harus bagaimana lagi. Bagi golongan menengah keatas sih tidak apa-apa jika harga barang naik atau tidak. Bagaimana kalau golongan menengah kebawah? Pastinya itu akan menjadi masalah besar. Katanya pemerintah akan menyediakan setidaknya Rp2,2 triliun untuk stabilisasi harga bahan di pasar. Ya, seperti biasanya itu mungkin hanya janji belaka, ujung-ujungnya harga tetap akan naik atau jika itu benar, harga pun akan turun.
Nah, saatnya kita harus menyiasati harga sembako dari sekarang. Jika tidak, kemungkinan besar kita akan melarat juga akibat kekurangan sembako. Cara-caranya adalah:
1. Mengadakan Pasar Murah
Bagi para pembeli yang kekurangan sembako dari segi materi, disini tempat untuk membeli sembako yang murah. Biasanya harga diturunkan dari harga sebelumnya yang biasanya lebih mahal ditempat-tempat yang lainnya.
2. Memperkecil Ukuran Produk
Hal ini banyak kita lihat telah dilakukan oleh banyak produsen makanan ringan dengan memperkecil kemasannya. Para produsen ini menjual produk snack, coklat, sabun atau odol dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga harga yang ditawarkan pun dapat terjangkau oleh masyarakat kita.
3. Mengganti Bahan Baku Dengan Yang Berharga Murah
Ini banyak dilakukan dengan sangat baik oleh pedagang warung makanan, para pedagang ini mampu menyiasati harga yang naik dengan cara membeli sayuran yang sudah agak layu, sehingga dapat mengurangi biaya bahan bakunya. Sehingga harga masih memegang rekor penjual makanan dengan jualan harga termurah.
4. Mengurangi Atau Menghilangkan Sejumlah Pelayanan
Misalnya, produk AC yang tadinya gratis pemasangan menjadi dikenakan biaya pemasangan. Juga pelayan atau pegawai perusahaan yang tadinya berseragam diusahakan memakai baju biasa saja, dengan catatan tetap memakai name tag. Termasuk juga penggunaan AC di ruangan tunggu yang tidak terlalu panas, cukup menggunakan kipas angin.
Itu dia contohnya. Sedikit ngutip dari tempat lain sih. Semoga bermanfaat :)
Comments
Post a Comment